Meskipun hanya usaha
sampingan, namun bisnis tetaplah bisnis. Bisnis dengan skala kecil pun memiliki
risiko kegagalan yang hampir sama besar dengan bisnis yang telah dijalankan
selama bertahun-tahun. Apakah yang menyebabkan usaha sampingan dalam skala
kecil tersebut gagal? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, kami telah menyiapkan
beberapa poin yang menyebutkan hal-hal yang sering menjadi kesalahan dalam
menjalankan usaha sampingan.
1.
Salah
Menentukan Prioritas
Usaha sampingan memang memiliki pengertian bukan prioritas atau
pekerjaan utama. Tetapi jika pelaku usaha masih mempertahankan pekerjaan penuh
waktu mereka sembari mengembangkan bisnis kecil sebagai sampingan, maka
sebaiknya berhati-hati. Banyak kegagalan terjadi pada usaha sampingan ini
akibat ambisi ingin cepat sukses, sehingga porsinya dalam melakukan usaha
sampingan bisa menjadi sama besar atau mungkin lebih besar dari pekerjaan
utamanya. Mereka kadang memaksakan diri mengambil banyak pesanan dalam
usaha sampingannya, dan menjadi lupa bahwa dirinya masih dalam posisi
karyawan. Hal tersebut mengakibatkan hilangnya fokus dan menjadi tidak maksimal
dalam pengerjaannya atau keteteran, sehingga banyak muncul komplain dari
pelanggan. Alangkah bagusnya jika pemilik usaha tidak terlalu terpaku pada
pengembangan usaha sampingan, atau dengan kata lain sesuaikan tingkat bisnis
dengan kemampuan Anda saat itu.
2.
Salah
Menentukan Kebutuhan
Saat memulai usaha sampingan, tanpa sadar pemilik usaha sering terbuai
pada hal yang tidak begitu penting. Mereka seringkali salah dalam menentukan
kebutuhan layaknya sudah memiliki usaha besar saja. Misalnya menciptakan logo
bisnis, membuat kartu nama, dan membeli perangkat lunak mahal untuk pembukuan,
dan lain sebagainya. Memang semua hal tersebut penting untuk sebuah bisnis,
namun bisnis kecil yang baru berjalan relatif belum memerlukan hal-hal seperti
itu. Usaha sampingan yang baru dibuka harusnya fokus pada promosi, pasokan
bahan baku atau material, perijinan dan sebagainya plus membuat sebuah konsep
usaha yang kokoh.
3.
Pola Pikir
yang Keliru
Kegagalan bisnis banyak disebabkan oleh pola pikir yang keliru. Contoh
pola pikir yang salah adalah anggapan bahwa "apapun yang dijual pasti akan
ada yang beli." Pola pikir yang tidak benar ini juga bisa berupa
menganggap enteng aspek pemasaran dan pengembangan produk yang baik sehingga
cenderung sembrono dalam hal mengeluarkan uang untuk aspek-aspek bisnis yang
kurang penting di awal karir dan berakibat usaha yang baru dibuka tersebut
menjadi gagal.
4.
Perencanaan
Bisnis yang Tidak Matang
Rencana bisnis bisa meliputi rencana yang sederhana saja tanpa perlu
terperinci seperti tujuan jangka pendek, dan juga rencana jangka panjang,
seperti visi dan misi bisnis anda, daftar kontak networking potensial dan
sejenisnya. Hal ini penting dilakukan untuk membantu pemilik usaha ketika akan
mengembangkan bisnis. Perencanaan yang baik di awal akan memudahkan si
pengusaha dalam mengembangkan usaha nantinya karena tidak harus menyusun ulang
rencana bisnis yang sudah terlanjur jauh sehingga memboroskan waktu, uang dan
tenaga.
5.
Tidak Bisa
Membangun Jaringan
Kekuatan bisnis terdapat pada jaringan. Sebesar apa pun usaha yang anda
punya, wajib hukumnya untuk terus menambah dan membina jaringan yang sudah ada.
Jaringan bisa berupa pelanggan, teman, saudara dan sebagainya. Cara membentuk
dan membina jaringan adalah dengan banyak silaturahmi bisnis. Sering mendatangi
acara atau pertemuan untuk menambah kenalan baru yang bisa jadi jaringan baru
usaha anda. Banyak pemilik bisnis yang mungkin ragu, malu, atau malas untuk
membuka jalur networking dengan alasan bahwa toh bisnisnya baru berkembang. Hal
ini tentu saja keliru. Cepat atau lambat jika pemilik bisnis malas membangun
jaringan, usahanya akan kalah bersaing dengan usaha lain.
Itulah beberapa penjelasan tentang hal yang menjadi
penyebab gagalnya usaha, mungkin hanya itu yang bisa saya postingkan. jangan
lupa untuk meninggalkan komentar dibawah ini :-)
0 komentar:
Post a Comment